ANALISIS PENETAPAN HAKIM NOMOR : 2/ Pdt.P/ 2022/ PN Mak TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA PERSPEKTIF MAQASHID SYARI‟AH

Zamana, Hapiten Trinur (2023) ANALISIS PENETAPAN HAKIM NOMOR : 2/ Pdt.P/ 2022/ PN Mak TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA PERSPEKTIF MAQASHID SYARI‟AH. Undergraduate thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

Preview	Text (Skripsi) Depan.pdf Download (765kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi) BAB I HAPITEN TRINUR ZAMANA_1911110022.pdf Download (538kB) | Preview
Preview	Text (Skripsi) BAB II HAPITEN TRINUR ZAMANA_1911110022.pdf Download (846kB) | Preview
	Text (Skripsi) HAPITEN TRINUR ZAMANA_1911110022.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan beda agama merupakan fenomena yang menjadi isu hangat dan masalah ditengah masyarakat, baik dari kalangan pejabat, artis, dan masyarakat biasa. Padahal nyatanya hal ini, sudah jelas diharamkan oleh hukum islam dan dilarang oleh hukum positif di Indonesia. Namun dalam prakteknya, masih ada juga Penetapan Pengadilan yang menyetujuinya yakni Penetapan Pengadilan Negeri Makale Nomor : 2/ Pdt.P/ 2022/ PN Mak yang mengabulkan permohonan Para Pemohon (Suami beragama Kristen Katholik dan Istri beragama islam). Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mempermasalahkan: 1) Bagaimana pertimbangan Hakim dalam menetapkan hukum terhadap perkara Penetapan Nomor : 2/ Pdt.P/ 2022/ PN Mak tentang pernikahan beda agama?., 2) Bagaimana analisis Penetapan Hakim Nomor : 2/ Pdt.P/ 2022/ PN Mak tentang pernikahan beda agama perspektif Maqashid Syari‟ah?. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) juga berjenis penelitian hukum doktrinal (Normatif), yaitu suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip hukum, maupun doktrin hukum untuk menjawab serta menghasilkan argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskripsi dalam menyelesaikan masalah hukum. Dengan pendekatan Yuridis Normatif, Kemudian agar menghasilkan data akurat, maka bahan hukum yang terkumpul dengan studi dokumen/kepustakaaan dianalisa dengan metode diskriptif analisis. Dengan hasil penelitian ini menunjukan bahwa, 1) Menurut Majelis Hakim pernikahan beda agama tidaklah bertentangan dengan hukum serta mempertimbangkan bahwa Para Pemohon telah menikah secara adat dan telah hidup bersama layaknya suami istri serta telah dikaruniai seorang anak. Sehingga, demi keberlangsungan dan kepentingan kehidupan rumah tangga para pemohon secara sosial serta menitik beratkan kepada anak dimasa-masa yang akan datang dan demi kepastian hukum dan rasa keadilan yang hidup dan berkembang dimasyarakat permohonan Para Pemohon dikabulkan untuk seluruhnya., 2) Jika dilihat dengan konsep Maqashid Syari‟ah yaitu syari‟at itu bertujuan mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan di akhirat. Namun dalam praktiknya, pernikahan beda agama memiliki mafsadat dan mudharat lebih besar daripada kemaslahatannya. Inilah sebabnya, Islam melarang pernikahan beda agama tersebut. Sehingga, Menurut Penulis sudah sepantasnya untuk dihindari dan tidak melakukan pernikahan beda agama, karena dapat menimbulkan kerugian yang membawa kepada kehancuran seseorang.

Actions (login required)

View Item