PENERAPAN BIMBINGAN AGAMA, BELAJAR DAN LIFE SKILL DI PANTI ASUHAN BUMI RAFLESIA KELURAHAN ANGGUT ATAS KECAMATAN RATU SAMBAN KOTA BENGKULU

Eigidia Rahayu, Intan (2023) PENERAPAN BIMBINGAN AGAMA, BELAJAR DAN LIFE SKILL DI PANTI ASUHAN BUMI RAFLESIA KELURAHAN ANGGUT ATAS KECAMATAN RATU SAMBAN KOTA BENGKULU. Undergraduate thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

Text (Skripsi) 1711320016 FUAD BKI INTAN EIGIDIA RAHAYU.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Permasalahan bimbingan agama di Panti Asuhan Bumi Raflesia yaitu masih banyak yang belum bisa membaca Iqra dan Al-Quran. Kedua bimbingan belajar, anak panti masih banyak yang kesulitan menyelesaikan tugas sekolah seperti hitungan perkalian, pembagian dan hitungan matematika lainnya sehingga perlu bimbingan yang lebih intensif dan terakhir pada bimbingan life skill, anak cenderung memiliki minat yang terendah terhadap bidang-bidang keterampilan yang akan menjadi bekal hidupnya ke depan. Hal ini juga karena keterbatasan sarana panti yang mengharuskan bekerja sama dengan pihak terkait. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan bimbingan belajar, agama dan life skill di Panti Asuhan Bumi Raflesia Kelurahan Anggut Atas Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Informan terdiri dari 3 orang pengurus panti. Data dikumpulkan degan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bimbingan agama yang dilakukan bermuatan nilai-nilai Islam seperti membaca Al-Quran, sholat, wudhu, puasa, zakat, belajar qori dan berdakwah, dan bimbingan agama yang dilaksanakan relatif berjalan lancar. (2) Bimbingan belajar dilaksanakan sesuai tingkatan. Untuk anak TK diajarkan membaca dan menulis, jenjang SD, pengasuh hanya sebagai pendamping atau fasilitator untuk membantu anak mengulas pelajaran yang diajarkan di sekolah. Sedangkan jenjang SMP dan SMA, pihak pengasuh memberikan kebebasan untuk belajar secara mandiri setiap harinya, terkecuali anak asuh merasa kesulitan dalam belajar dan ada beberapa pelajaran yang tidak dimengerti baru anak asuh langsung menanyakan kepada pengasuh. (3) Bimbingan life skill diberikan kebebasan memilih, tapi yang paling disukai anak asuh yang sebagian besar laki-laki ini adalah pelatihan mengelas. Anak asuh mengikuti bimbingan sesuai minat bakat serta antusias dan semangat yang tinggi dalam melaksanakan bimbingan life skill.

Actions (login required)

View Item