PERCERAIAN DI BAWAH TANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP ANAK PERSFEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Studi Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur)

HARNAWAN, BUDI (2023) PERCERAIAN DI BAWAH TANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP ANAK PERSFEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Studi Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur). Undergraduate thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

[img]
Preview
Text
DEPAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (289kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (585kB) | Preview
[img] Text (Tesis)
BUDI HARNAWAN_2111680005.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana fenomena perceraian dibawah tangan di Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur. Bagaimana dampak perceraian dibawah tangan di Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur terhadap anak persfektif hukum Islam dan hukum positif. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris atau field research (penelitian lapangan). Adapun hasil penelitian ini adalah 1. fenomena perceraian dibawah tangan di Kecamatan Kelam Tengah memiliki dampak terhadap anak. Akibatnya, tanggung jawab merawat anak-anak tersebut harus ditanggung oleh ibu sendirian ataupun anak bersama ayah dan tidak ada sosok seorang ibu, selain berdampak terhadap pengasuhan anak dampak cerai bawah tangan juga terhadap emosional dan psikologi anak. 2.Dampak perceraian dibawah tangan di Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur terhadap anak persfektif hukum menurut Hukum Islam bahwa Wahbah al-Zuhaili dalam bukunya al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu menjelaskan bahwa yang menjadi landasan atau sebab kewajiban seorang ayah untuk menafkahi anak, meskipun perceraiananya di luar bawah tangan selain disebabkan adanya hubungan nasab antara ayah dengan anak, adalah kondisi anak yang sedang membutuhkan pembelanjaan serta nafkah dari orang tuanya. 3.Dampak perceraian dibawah tangan di Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur terhadap anak persfektif hukum positif dimana perceraian harus atas putusan pengadilan dengan dilakukannya perceraian bawah tangan akibat hukumnya anak tidak memiliki kekuatan hukum untuk menuntut nafkah sebab tidak tertuang dalam sebuah putusan pengadilan, selanjutnya bahwa orang tuah wajib memberikan nafkah dan ditanggung oleh ayahnya, Undang-undang No. 01 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang telah direvisi dan disahkan pada tanggal 16 September 2019, pada BAB X tentang Hak dan Kewajiban antara Orang Tua dan Anak, Pasal 45 bahwa orang tua wajib mendidik dan memelihara anak sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIPEmail
Thesis advisorYunus, Fatimah196303192000032003UNSPECIFIED
Thesis advisorFahimah, Lim197307122006042001UNSPECIFIED
Additional Information: Pembimbing I : Dr.Fatima Yunus,MA Pembimbing II : Dr. Iim Fahimah,Lc,.MA
Uncontrolled Keywords: Perceraian, Bawah Tangan, Anak
Subjects: Pascasarjana > Ahwal Al-syakhshiyah
Divisions: Pascasarjana > Ahwal Al-syakhshiyah (S2)
Depositing User: Arlan Fairuz
Date Deposited: 13 Oct 2023 07:15
Last Modified: 13 Oct 2023 07:15
URI: http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/2127

Actions (login required)

View Item View Item