PENERAPAN PRINSIP PRINSIP RETORIKA DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SANTRI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM KOTA BENGKULU

Humaida, Arzika (2024) PENERAPAN PRINSIP PRINSIP RETORIKA DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SANTRI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM KOTA BENGKULU. Undergraduate thesis, UIN Fatmawari Sukarno.

	Text COVER.pdf Download (4MB)
	Text BAB I.pdf Download (4MB)
	Text BAB II.pdf Download (4MB)
	Text NEW SKRIPSI FULL ARZIKA HUMAIDA NIM 2011310049.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Dakwah merupakan suatu profesi, dimana profesi itu mengharuskan untuk mempunyai skill, planning dan manajemen yang handal. Kegiatan dakwah sendiri sering dipahami sebagai kegiatan yang menyerukan atau mengajak umat Islam untuk mencari atau memberikan solusi terhadap masalah dalam hidup. Pada kegiatan Muhadhoroh di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu terdapat beberapa peserta muhadhoroh yang menjadi da’i berceramah dengan intonasi datar, kurang komunikatif, bahkan membawa teks materi dakwah saat kegiatan muhadhoroh, sehingga kurang menarik minat mad’u dan mereka tidak dapat memahami pesan dakwah yang telah disampaikan oleh da’i tersebut. Untuk itu penting untuk menerapkan tiga prinsip retorika dakwah ketika berpitato, diantaranya: (1) Kotak, (2) Olah Vokal, (3) Olah Visual. Penelitian ini akan membahas tentang “Bagaimana Penerapan Prinsip-prinsip Retorika Dakwah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpidato Santri di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu ?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Dalam pengumpulan datanya peneliti menggunakan tiga cara, yaitu: Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Sebagai hasil penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwasanya prinsip-prinsip retorika dakwah yang diterapkan oleh para santri pada kegiatan muhadharah dapat dinilai sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari da’i da’iyah menyampaikan materi dengan gaya bahasa atau ciri khasnya masingmasing. Meskipun kata “retorika” masih asing ditelinga mereka, namun mereka dapat menerapkan ilmu retorika dengan baik, seperti kontak, para da’i menatap audiens/mad’u secara langsung dan sesekali berinteraksi dengan mengajukan pertanyaan kepada audiens/mad’u. Walaupun bagi da’i yang pemalu selalu membaca teks dan tidak perhatian kepada audiens/mad’u. Kemudian olah visual dan olah kontak diterapkan dengan baik melalui pemenuhan ekspresi dan gerak tubuh untuk menyeimbangkan materi yang akan disampaikan, meskipun terdapat catatan yaitu da’i hendaknya lebih diperjelas lagi pengucapannya agar audiens/mad’u lebih memahami materi dakwah yang disampaikan secara mendalam.

Actions (login required)

View Item