ANALISIS PERKAWINAN KEDUA BAGI PEREMPUAN YANG BELUM MEMILIKI AKTA CERAI DARI PENGADILAN AGAMA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF DI KECAMATAN KERKAP KABUPATEN BENGKULU UTARA

REBI, REBI (2023) ANALISIS PERKAWINAN KEDUA BAGI PEREMPUAN YANG BELUM MEMILIKI AKTA CERAI DARI PENGADILAN AGAMA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF DI KECAMATAN KERKAP KABUPATEN BENGKULU UTARA. Masters thesis, UIN Fatmawati Sukarno.

[img] Text
DEPAN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (573kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (740kB)
[img] Text
REBI__211111680001.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Perjalanan sebuah perkawinan tidak selalu berjalan dengan baik dan menyenangkan. Terkadang perkawinan itu begitu rumit dan memusingkan, dalam kehidupan berumah tangga sering terjadi perselisihan antara suami dan istri. Jika dalam rumah tangga terjadi keributan yang berkepanjangan dan perkawinan tersebut tetap dilanjutkan akan menimbulkan hal-hal yang lebih buruk dan dapat merugikan anggota keluarga, maka perkawinan tersebut dapat diputus dengan cara perceraian. Perceraian terjadi dengan berbagai alasan, tidak semuanya dilakukan di hadapan sidang pengadilan. Namun banyak masyarakat yang meyakini bahwa perceraian diluar pengadilan sudah cukup, karena telah sah menurut hukum Islam. Tidak ada masalah ketika perceraian dilakukan di pengadilan karena di akui kesahannya baik oleh hukum islam dan hukum positif, namun menjadi permasalahan ketika ―perceraian dilakukan tidak di pengadilan‖, karena tidak diakui kesahannya di mata hukum. Akibat bercerai yang dilakukan di luar pengadilan terjadi ketika akan melakukan perkawinan kedua dan seterusnya tentu akan dilakukan di bawah tangan atau perkawinan tidak tercatat. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana perkawinan kedua yang dilakukan perempuan yang belum memiliki akta cerai dari Pengadilan Agama di Kecamatan Kerkap? 2) Bagaimana analisis perkawinan kedua yang dilakukan perempuan yang belum memiliki akta cerai dari Pengadilan Agama di Kecamatan Kerkap perspektif hukum islam dan hukum positif? Penelitian ini menggunakan metode field research (penelitian lapangan) yaitu penelitian langsung ke lapangan, dimana peneliti mengunjungi objek penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, maka peneliti memilih di Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Faktor terjadinya perkawinan kedua yang dilakukan perempuan yang belum memiliki akta cerai dari Pengadilan Agama di Kecamatan Kerkap ada empat yakni ketidaktahuan pelaku tentang peraturan�peraturan terkait masalah perceraian dan perkawinan, adanya perintah atau amanah dari orang tua agar tidak bercerai, anggapan perceraian itu cukup sah menurut agama dan masih minimnya sosialisasi hukum perceraian dan perkawinan dari pihak yang terkait. 2) Perkawinan kedua yang dilakukan perempuan yang belum memiliki akta cerai dari Pengadilan Agama di Kecamatan Kerkap menurut hukum islam dilihat dari faktor tersebut telah sesuai dan sah kecuali faktor adanya pesan atau amanah orang tua adalah sah, sedangkan menurut positif perkawinanannya belum sesuai dan tidak sah.

Item Type: Thesis (Masters)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIPEmail
Thesis advisorrohmadi, rohmadi197103201996031001UNSPECIFIED
Thesis advisorsuryani, suryani196901101996032002UNSPECIFIED
Additional Information: 1.Dr. Rohmadi, M.A 2.Dr. Suryani, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Perkawinan, Kedua, Perempuan, Tanpa, Akta, Cerai
Subjects: Pascasarjana > Hukum Tata Negara
Divisions: Pascasarjana > Hukum Tata Negara (S2)
Depositing User: Yuliana Saputri
Date Deposited: 11 Jul 2024 07:46
Last Modified: 11 Jul 2024 07:46
URI: http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/2751

Actions (login required)

View Item View Item