Budianto, Al Ikhsan (2024) PENENTUAN MAHAR DALAM MENYUNTING GADIS PEWARIS TUNGGU TUBANG PERSPEKTIF „URF DI KECAMATAN MUARA SAHUNG KABUPATEN KAUR. Undergraduate thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (685kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (291kB) |
|
Text
Al Ikhsan Budianto_1911110013.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu, 2023. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana pelaksanaan perkawinan gadis tunggu tubang pada adat semende di Desa Ulak Bandung ? 2) Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap mahar dalam perkawinan gadis pewaris tunggu tubang di kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur? Tujuan dari penelitian ini 1) Mengetahui proses di setiap pelaksanaan perkawinan gadis tunggu tubang dalam adat semende. 2) Mengetahui pandangan hukum islam terhadap mahar dalam perkawinan gadis pewaris tunggu tubang di Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur. Metode Penelitian yang digunakan kualitatif dan dibantu dengan pustaka agar mendapatkan sumber data yang banyak dan jelas tentang menyunting anak tunggu tubang. Kemudian sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1)tunggu tubang adalah anak gadis tertua di dalam keluarga tersebut dan sifat nya secara turun temurun. Dalam pernikahan gadis tunggu tubang pula sama seperti gadis pada umum nya namun berhubung si gadis merupakan tunggu tubang maka di dalam adat semende harus memenuhi mahar parbie bisa berupa Ayam, kambing dan sapi atau kerbau. Ini harus di serahkan satu hari sebelum akad, kalau tidak di penuhi maka di hitung utang. 2)Dalam agama islam dapat di kenal dengan „urf. Menurut Abdul Wahhab Khallaf : ‟Urf adalah sesuatu yang telah dikenal manusia dan telah lama berjalan, baik itu perkataan, perbuatan maupun larangan, „urf dinamakan juga dengan ada. Sedangkan arti dari sebuah tradisi jika di kaitkan dengan „urf adalah apa saja yang dianggap dengan baik dan benar oleh manusia secara umum yang dilakukan secara berulang-ulang xv xvi sehingga menjadi kebiasaan. „urf dalam syarat dan macamnya, pelaksanaan adat semende tentang mahar gadis tunggu tubang di kecamatan muara sahung kabupaten kaur dapat dikategorikan sebagai ‗‟urf khas (khusus) karena hanya terdapat di suku semende serta dilakukan pada saat-saat tertentu. Dan ‗‟urf shahih karena tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Additional Information: | Dr. Rohmadi, S.Ag, MA selaku Dosen Pembimbing I Dr. Iwan Ramadhan Sitorus, M.H.I selaku Dosen Pembimbing II | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Mahar, Pernikahan Adat semende, Perspektif „Urf | ||||||||||||
Subjects: | Syari'ah > Hukum Keluarga Islam | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam | ||||||||||||
Depositing User: | merdansyah merdansyah | ||||||||||||
Date Deposited: | 15 Jul 2024 07:07 | ||||||||||||
Last Modified: | 15 Jul 2024 07:07 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/2979 |
Actions (login required)
View Item |