TRADISI PEKAT DALAM PROSES PERNIKAHAN PADA MASYARAKAT DESA JEMBATAN DUA KECAMATAN KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR PERSPEKTIF „URF

HERLIANTO, SENDY (2024) TRADISI PEKAT DALAM PROSES PERNIKAHAN PADA MASYARAKAT DESA JEMBATAN DUA KECAMATAN KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR PERSPEKTIF „URF. Undergraduate thesis, uinfas bengkulu.

[img] Text
DEPAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (872kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (983kB)
[img] Text
skripsi Sendy Herlianto.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pekat, bertujuan sebagai pemberitahuan dengan seluruh keluarga mempelai dan masyarakat sekaligus minta bantuan berupa nasehat atau ceramah agama dan juga materi berupa uang untuk kesuksesan berlangsungnya acara akad nikah dan seluruh rangkaian acaranya. Rumusan masalah dalam skripsi ini yaitu : (1) Bagaimana Praktek Tradisi Pekat Dalam Proses Pernikahan Pada Masyarakat Desa Jembatan Dua Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur? (2) Bagaimana Perspektf „Urf Terhadap Tradisi Pekat Dalam Proses Pernikahan Pada Masyarakat Desa Jembatan Dua Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur?. Tujuan penelitian ini ada dua yaitu menguraikan peraktek tradisi Pekat dalam pernikahan masyarakat di desa Jembatan Dua kecamatan Kaur Selatan kabupaten Kaur dan menganalisis tradisi pekat dalam pernikahan masyarakat desa jembatan dua dengan menggunakan perspektif „Urf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah Kualitatif atau penelitian yang dilakukan secara langsung dilapangan. Hasil dari penelitian yang dilakuan yatu (1) Tradisi Pekat adalah kesepakatan dalam waktu pelaksanaan pernikahan serta pembentukan panitia yang akan bertugas ketika acara pernikahan itu dilaksanakan. Tradisi pekat juga mengumpulkan sumbangan suka rela. (biasanya dikumpulkan di kotak yang disediakan pada saat sebelum pekat, sampai semua acara pernikahan selesai dilaksanakan biasanya subangannya dicatat. Dan rata rata orang yang memberi sumbangan berkisaran Rp. 20.000 – Rp. 50.000, bahkan ada yang lebih bisa mencapai Rp. 100.000 atau di atasnya tergantung keadaan ekonomi si pemberi). Dan makna tradisi Pekat mempererat persaudaraan sesama warga, warga mendapat informasi bahwa di desanya ada acara pernikahan, saling mendoakan antara yang punya hajatan dan sesama warga, serta menumbuhkan kesadaran hidup bahwa kita membutuhkan orang lain. (2) Perspektif Urf terhadap Tradisi Pekat. dari segi sahnya terhadap hukum Islam, adat tersebut tergolong Urf Sahih. Dari segi ruang lingkup penggunaanya, tradisi Pekat ini termasuk kedalam „Urf Al-khas yakni kebiasaan yang hanya diterapkan di tempat tertentu, Dari segi objeknya Tradisi Pekat ini termasuk Urf Al-Amali ialah kebiasaan yang berkaitan dengan perbuatan, yakni tradisi Pekat merupakan kebiasaan di masyarakat Desa Jembatan Dua yang berhubungan dengan pernikahan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIPEmail
Thesis advisorMiti Yarmunida, Miti Yarmunida197705052007102002UNSPECIFIED
Thesis advisorHenderi Kusmidi, Henderi Kusmidi196907061994031002UNSPECIFIED
Additional Information: Pembimbing I: Dr . Miti Yarmunida, M.Ag Pembimbing II: Drs. Henderi Kusmidi, M.H.I,
Uncontrolled Keywords: Tradisi, Pekat, Pernikahan, Urf, Kaur
Subjects: Syari'ah > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: merdansyah merdansyah
Date Deposited: 17 Jul 2024 01:23
Last Modified: 17 Jul 2024 01:23
URI: http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/3024

Actions (login required)

View Item View Item