BUDAYA BERBALAS PANTUN SEBAGAI MEDIA DAKWAH STUDI LAPANGAN DI KELURAHAN PASAR BAWAH BENGKULU SELATAN

Pernanda, M. Alfath (2023) BUDAYA BERBALAS PANTUN SEBAGAI MEDIA DAKWAH STUDI LAPANGAN DI KELURAHAN PASAR BAWAH BENGKULU SELATAN. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno.

Text (Skripsi) 1611310042 M. ALFATH PERNANDA_NIM..pdf - Submitted Version Download (1MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk:. Untuk mengetahui bagaimana budaya berbalas pantun digunakan sebagai media dakwah di kelurahan Pasar Bawah Bengkulu Selatan, dan untuk mengetahui apa saja hambatan dalam budaya berbalas pantun sebagai media dakwah dikelurahan Pasar Bawah Bengkulu Selatan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana budaya berbalas pantun digunakan sebagai media dakwah di kelurahan Pasar Bawah Bengkulu Selatan; serta apa saja hambatan dalam budaya berbalas pantun sebagai media dakwah dikelurahan Pasar Bawah Bengkulu Selatan? Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuan dapat penulis simpulkan bahwa: 1) Berbalas pantun sebagai media dakwah di Kelurahan Pasar Bawah Bengkulu Selatan dapat dilihat pada syair pada pantun yang berisikan nasehat, diantaranya nasehat dalam kehidupan sehari-hari, nasehat tentang pernikahandan ada juga pantun jenaka yang berisikan nasehat-nasehat untuk anak muda agar anak muda yang mendengarkan tidak merasa bosan. Di dalam analisis makna berbalas pantun ada 3 hal yang mencakup bagianya berbalas pantun bagi Pelaku dan bagi penoton yang terakhir penyelenggara yaitu: a) Makna berbalas pantun (pelaku); b) Makna Berbalas Pantun (penonton); c) Makna Berbalas pantun (penyelenggara); 2) Hambatan dalam budaya berbalas pantun digunakan sebagai media dakwah di Kelurahan Pasar Bawah Bengkulu Selatan diataranya: a) Remaja pada saat ini kurang mencintai budaya tradisional; b) Kemajuan Teknologi; c) Kurangnya fasilitas yang disediakan pemerintahan.

Actions (login required)

View Item