ADAT MANDI KASAI PADA PERKAWINAN TRADISIONAL BUJANG GADIS DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Kelurahan Batu Urip Kota Lubuklinggau)

Fauzi, M. Ivan (2022) ADAT MANDI KASAI PADA PERKAWINAN TRADISIONAL BUJANG GADIS DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Kelurahan Batu Urip Kota Lubuklinggau). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno.

[img] Text (Skripsi)
1711110057 M IVAN FAUZI.pdf - Submitted Version

Download (3MB)

Abstract

Ada dua persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Bagaimana Pelaksanaan Mandi Kasai Pada Perkawinan Tradisonal Bujang Gadis Di Kelurahan Batu Urip Kota Lubuklinggau. (2) Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mandi Kasai Pada Perkawinan Tradisonal Bujang Gadis Di Kelurahan Batu Urip Kota Lubuklinggau. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan Sosiologis Normative yang menghasilkan analisa berupa deskriptif kata-kata dari obyek yang dituju.dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. adapun informan pada penelitian ini adalah Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, dan Pengantin. Dari penelitian ini ditemukan bahwa: (1) Pada tahap pelaksnaan terdapat persiapan alat dan bahan yang perlu antra lain, baju adat untuk pengantin laki-laki dan perempuan, gegong dan alat rebana, tikar puar payung jumbaijumbai, mangkuk langer, alat-alat untuk mandi (gayung, sabun dan bross), daun setawar sedingin, jeruk nipis, telur ayam kampung, wewangian, bedak seribang gayau, kembang tujuh warna, sebelum melakukan tradisi tidak boleh mandi terlebih dahulu dan membawa daun setawar sedingin. Tahap pelaksanaan pertama meminta izin kepada ketua adat (penasehat adat), setelah mendapat izin oleh ketua adat maka akan di musyawarahkan oleh keluarga dan tetuah adat dan perwakilan bujang gadis, untuk menentukan pembimbing dan pelaksanaan tradisi ini, lalu pada sore harinya pengantin di jemput oleh bnoyan (orang yang di pilih), dengan di arak menggunakan tetabuhan rebana dan para bujang dan gadis perwakilan dari pendamping pengantin dan sanak kerabat (keluarga) ikut iring iringan, tradisi ini di laksanakan pada pukul 16:00 WIB sampai dengan selesai, dengan di ahiri mandi simburan (mandi beramai-ramai). Saat melaksanakan mandi biasanyan pengantin lelaki dan perempuan di dampingi oleh pihak ix keluarga masing-masing. Tradisi ini di buka oleh dukun bayan (perempuan yang di tuakan khusus mengurus pengntin baru) dengan menyiramkan air yang telah di campur jeruk nipis dan daun setawar sedingin dalam satu wadah mangkuk langger (mangkuk yang terbuat dari kuningan), kemudian menyiramkan kepada masing masing pengantin wanita dan pria sebanyak 3 kali siraman dengan membacakan mantra-mantra adat (do‟a adat). Setelah itu pengantin masing masing di clupkan kedalam sungai sebanyak 3 kali oleh dukun bayan. Kemudian di ahiri dengan mandi simburan (mandi beramai-ramai) yang di lakukan oleh masyarakat sekitar yang ikut menyaksikan. Selesai mandi pengantin di gantikan pakaian adat yang telah di siapkan kemudian di antarkan pulang untuk kemudian di adakan syukuran di rumah pengantin. (2) Tinjauan hukum islam terhadap pelaksanaan di dalam adat mandi kasai pada perkawinan tradisional bujang gadis di Kelurahan Batu Urip Kota Lubuklinggau, pada tahap persiapan bahan dan peralatan hukumnya boleh, pada tahap pelaksanaan meminta izin dan musyawarah hukumny Sunnah. Terkait dengan pelaksana atau orang-orang yang terrlibat dalam tradisi ini peneliti tidak menemukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai islam karena biasanya membimbim melaksanakan tradisi ini hukumnya Sunnah. Dalam hal mengenai sanksi yang di terapkan pada adat tradisi ini yang di haruskan membayar denda dan di asingkan oleh masyarakat ataupun belum di anggap sah pernikahanya sehingga tidak boleh menggauli isrti apabila tidak melaksanakan tradisi ini hukumnya Haram.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIPEmail
Thesis advisorYusmita, Yusmita197106241998032001UNSPECIFIED
Thesis advisorMike, Etry198811192019031004UNSPECIFIED
Additional Information: Pembimbing 1: Dr. Yusmita, M.Ag Pembimbing 2:Etry Mike, MH
Uncontrolled Keywords: Adat Mandi Kasai, Hukum Islam
Subjects: Syari'ah > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Dr Syahril Syahril
Date Deposited: 15 Jun 2023 08:15
Last Modified: 15 Jun 2023 08:16
URI: http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/326

Actions (login required)

View Item View Item