saputra, okta (2024) STUDI KOMPARATIF PASAL 340 KUHP TERHADAP PASAL 100 UU NOMOR 1 TAHUN 2023 TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA TERKAIT HUKUMAN MATI PERSPEKTIF FIQH JINAYAH. Undergraduate thesis, UIN Fatmawati Sukarno.
Text
COVER.pdf Download (4MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (4MB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (4MB) |
|
Text
SKRIPSI FULL CEVIN OKTA SAPUTRA NIM 2011150036.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Perkembangan pemidanaan hukuman mati di Indonesia sepatutnya tidak terlepas dari sturktur sosial-budaya masyarakat, yang menyangkut perasaan keadilan. Perasaan keadilan masyarakat hidup dan berkembang mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, di selaraskan dengan pola pandangan kebijakan hukum yang terumus dalam peraturan perundangan. Bagaimana pengaturan hukuman mati dalam Pasal 340 KUHP dan pengaturan hukuman mati dalam Pasal 100 UU Nomor 1 Tahun 2023 dan bagaimana perspektif Fiqh Jinayah terhadap pengaturan hukuman mati dalam Pasal 340 KUHP dan Pasal 100 UU Nomor 1 Tahun 2023 tujuannya adalah Untuk menganalisis bagaimana pengaturan hukuman mati dalam Pasal 340 KUHP dan pengaturan hukuman mati dalam Pasal 100 UU Nomor 1 Tahun 2023 dan bagaimana perspektif Fiqh Jinayah terhadap pengaturan hukuman mati dalam Pasal 340 KUHP dan Pasal 100 UU Nomor 1 Tahun 2023 Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian, yaitu dengan mengumpulkan teori�teori dalam buku-buku dan karangan ilmiah lainnya yang ada relevansinya dengan fokus penelitian teori yang digunakan dalam skripsi ini Teori Pidana Mati dalam KUHP, Teori Pidana Mati dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Teori Fiqh Jinayah, Teori perbandingan hukum, Pasal kontroversial KUHP baru Pasal 100 UU Nomer 1 tahun 2023 tertulis bahwa Legalisasi pidana mati merupakan bentuk perampasan hak hidup manusia yang merupakan karunia yang tidak dapat dikurangi ataupun direnggut x oleh orang lain bahkan oleh negara. Dan dari persfektif Fiqh Jinayah membenarkan dan mempraktikan hukuman mati berlandaskan firman Allah SWT dan sunnah nabi SAW sehingga hukuman mati di pertimbangkan asas kemanfaatan, baik dari orang yang dijatuhi hukuman mati dan masyarakat luas, dan hukuman mati dalam Islam boleh diberlakukan apabila terkait dengan hukum hudud, yang terdiri dari qishas, hudud, dan ta''zir. Jika tidak, maka hukuman mati tidak dibenarkan dalam Islam
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Additional Information: | I: Prof. Dr. H. Khairuddin Wahid, M.Ag II: Risfiana Mayangsari, MH. | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Hukuman Mati, KUHP, Fiqh Jinayah | ||||||||||||
Subjects: | Syari'ah > Hukum Tata Negara | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Tatanegara | ||||||||||||
Depositing User: | Yuliana Saputri | ||||||||||||
Date Deposited: | 24 Jul 2024 07:19 | ||||||||||||
Last Modified: | 24 Jul 2024 07:19 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/3364 |
Actions (login required)
View Item |