TRADISI NETAK SEMBAN PADA MASYARAKAT LUNGKANG KULE KABUPATEN KAUR PERSPEKTIF MAQASID SYARIAH DAN SOSIOLOGI

Downloads

Downloads per month over past year

Ningsih, Selta Ade (2024) TRADISI NETAK SEMBAN PADA MASYARAKAT LUNGKANG KULE KABUPATEN KAUR PERSPEKTIF MAQASID SYARIAH DAN SOSIOLOGI. Undergraduate thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

[img] Text (Skripsi)
DEPAN.pdf - Submitted Version

Download (517kB)
[img] Text (Skripsi)
BAB I.pdf - Submitted Version

Download (497kB)
[img] Text (Skripsi)
BAB II.pdf - Submitted Version

Download (658kB)
[img] Text (Skripsi)
SELTA ADE NINGSIH_2011110024.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Ada tiga permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini 1). Bagaimana prosesi tradisi netak semban pada masyarakat Lungkang Kule Kabupaten Kaur 2). Prosesi netak semban pada masyarakat lungkang kule perspektif Maqasid Syariah 3). Prosesi netak semban pada masyarakat lungkang kule menurut sosiologi. Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tatacara pelaksanaan tradisi netak semban pada masyarakat Lungkang Kule, mengetahui bagaimana pandangan maqasid syariah dan sosiologi terhadap tradisi netak semban. Untuk mengetahui permasalahan secara mendalam dan menyeluruh, peneliti menggunakan metode kualitatif yaitu melakukan penelitian langsung ke lapangan untuk mendapatkan data dan fakta mengenai tradisi netak semban yang ada pada masyarakat Lungkang Kule. Hasil penelitian prosesi netak semban dilakukan sebelum dilangsungkannya lamaran atau dilakukan pada saat meminta izin, keluarga calon penganten laki-laki mendatangi rumah calon penganten perempuan, kedua keluarga menunggu kedatangan meraje, ketika meraje sampai ia menentang akan rencana perkawinan kerabat dekat dua beradik nenek, meraje mendatangi ketua adat dan ketua adat meberikan syarat yang harus dipenuhi yaitu kain semban dan kambing jantan satu ekor, apabila syarat sudah dipenuhi maka akan dilaksanakan prosesi netak semban. Menurut maqasid syariah ada 2 yaitu menjaga agama (hifzu addiin) dan menjaga keturunan (hifzu an nasl). Dalam pandangan sosiologi tradisi netak semban bertujuan untuk menghindarkan perpecahan dalam keluarga dan mengajarkan agar setiap orang mencari pendamping hidup tanpa ada hubungan keluarga sedikitpun.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIPEmail
Thesis advisorSuwarjin, Suwarjin196904021999031004UNSPECIFIED
Thesis advisorMike, Etry198811192019032010UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Maqasid Syariah, Sosiologi, Perkawinan Kerabat Dekat
Subjects: Syari'ah > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Dr Syahril Syahril
Date Deposited: 18 Nov 2024 07:17
Last Modified: 18 Nov 2024 07:17
URI: http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/3980

Actions (login required)

View Item View Item