Smitoa, Rio (2024) SANKSI ADAT MAYAH NAGEHI PERSPEKTIF „URF (STUDI TERHADAP SANKSI ADAT BAGI WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI DESA SIBAK KECAMATAN IPUH KABUPATEN MUKOMUKO). Masters thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Text (Tesis)
RIO SMITOA__2223680018.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text (Tesis)
DEPAN.pdf - Submitted Version Download (760kB) |
|
Text (Tesis)
BAB I.pdf - Submitted Version Download (508kB) |
|
Text (Tesis)
BAB II.pdf - Submitted Version Download (940kB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah : 1. Bagaimana praktik sanksi adat Mayah Nagehi bagi wanita hamil di luar nikah di Desa Sibak Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko ? 2. Bagaimana tinjauan „Urf terhadap praktik sanksi adat Mayah Nagehi bagi wanita hamil di luar nikah di Desa Sibak Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko ? Adapun metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif atau (field research). Sedangkan instrument pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis data dan sumber data yang digunkan yaitu data primer dan sekunder. Tekhnik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, display (penyajian data), kesimpulan dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini bahwa pelaksanaan sanksi adat Mayah Nagehi terhadap pelaku hamil di luar pernikahan adalah suatu sanksi hukuman bagi masyarakat yang telah melanggar, yang tidak patuh pada norma agama dan menurut hukum adat Desa Sibak Kecamatan Ipuh Kabupaten mukomuko. Sanksi yang dibebankan adalah berupa satu ekor kambing yang telah ditentukan syaratnya, beras secukupnya yang diperkirakan cukup untuk acara pada saat mendo‟a adat, dan seluruh peralatan kegiatan pelaksanaan sanksi adat lainnya dibebankan kepada pelaku hamil di luar pernikahan seperti bumbu masak, peralatan masak dan bahan memasak lainnya, kesemuanya itu telah diatur oleh ketua juru masak seberapa banyak dan beberapa hal yang diperlukan. Setelah hidangan tersebut siap, maka para pemangku adat, kepala desa beserta perangkatnya, imam, ketua BPD, akan menyantap hidangan tersebut bersama-sama beserta undangan adat lainnya. Sedangkan dalam perspektif „urf bisa dikatakan al-„adah al�shahihah (adat yang shahih, benar, baik), karena bertujuan memberikan efek jera kepada pelaku dan untuk memelihara kemaslahatan umat.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Tradisi, Sanksi, Nikah Hamil, Urf | ||||||||||||
Subjects: | Pascasarjana > Ahwal Al-syakhshiyah | ||||||||||||
Divisions: | Pascasarjana > Ahwal Al-syakhshiyah (S2) | ||||||||||||
Depositing User: | M.Pd Sinta Agusmiati | ||||||||||||
Date Deposited: | 26 Nov 2024 04:08 | ||||||||||||
Last Modified: | 26 Nov 2024 04:08 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/4004 |
Actions (login required)
View Item |