PERUBAHAN TRADISI KEPUYANGAN RIO PADA MASYARAKAT DESA TALANG PADANG KABUPATEN EMPAT LAWANG TAHUN 1976 - 2023

Downloads

Downloads per month over past year

Wulandari, Hesti (2025) PERUBAHAN TRADISI KEPUYANGAN RIO PADA MASYARAKAT DESA TALANG PADANG KABUPATEN EMPAT LAWANG TAHUN 1976 - 2023. Undergraduate (S1) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

[img] Text
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (310kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (581kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (132kB)
[img] Text (Skripsi)
HESTI WULANDARI_2011430014..pdf - Submitted Version

Download (3MB)

Abstract

Tradisi yang berakar dari kepercayaan animisme dan dinamisme yang menekankan pada ritual seperti membakar kemenyan dan pemujuaan leluhur. Seiring modernisasi masyarakat, praktik tradisional mengalami perubahan signifikan, terbatas pasa benazar dan ziara kubur. Dengan menggunakan Metode Kualitatif, termasuk observasi lapangan, wawancara dan analisis sejarah. Hasil penelitian sebagai berikut; (1) Kepuyangan Rio merupakan sosok nenek moyang/leluhur yang telah mendirikan kehidupan dan budaya pada masyarakat Desa Talang Padang Kabupaten Empat Lawang sekitar abad 13 M. Puyang Rio yang memiliki nama asli Rio Putih, kerena puyang Rio Putih ini memiliki darah putih. Pada masa kehidupannya puyang Rio mempunyai ketuatan dari senjata tajam yang dimikinya, senjata tajam tersebut berbentuk Keris. Keris ini lah yang mempunyai kekuatan sebagai Keris perdamaian. Hal ini lah yang membuat masyarakat masih sangat mempercayai keberadaan puyang meskipun sudah berbeda alam. Kepercayaan masyarakat dipengaruhi dengan kepercayan Animisme dan Dinamisme. (2) Perubahan tradisi kepuyangan Rio yang terjadi pada masyarakat Desa Talang Padang terjadi karena adanya pengaruh kepercayaan dari keagamaan yang mulai menyebar di daerah Talang Padang. Perubahan Tradisi Kepuyangan Rio pada tahun 1976-2023 mengalami perubahan tiga kali. Yakni yang pertama, pada tahun 19761989 merupakan tahun dimana masih dilakukannya membakar kemenyan untuk memuja dan meminta sesuatu kemakam kepuyangan. Kedua, pada tahum 1990-2002 tradisi membakar kemenyan tergantikan dengan Tradisi Benazar (beniat) yang dimana tradisi ini seperti melalukan perjanjian dengan makam kepuyangan yang nanti nya janji tersebut harus wajib dibayar. Ketiga, pada tahun 2003-2023 yakni timbul nya tradisi Ziarah Kubur yang dilakukan untuk mendoakan seseorang yang sudah meninggal dan bukan untuk meminta sesuatu kepada seseorang yang sudah meninggal

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIPEmail
Thesis advisorYuhaswita, Yuhaswita197006271997032002UNSPECIFIED
Thesis advisorMusofa, Ahmad Abas198607232019031004UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Tradisi, Kepuyangan Rio, Talang Padang, Sejarah
Subjects: Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Sejarah Peradaban Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: furqon adli
Date Deposited: 02 Sep 2025 08:15
Last Modified: 02 Sep 2025 08:15
URI: http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/4513

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year