Selviani, Vega (2025) PRAKTIK PENUKARAN UANG RUSAK DENGAN NOMINAL TIDAK SAMA PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARI’AH (Studi Kasus Di Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang). Undergraduate (S1) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
![]() |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (413kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (334kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (642kB) |
![]() |
Text (Skripsi)
VEGA SELVIANI_2111120029.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Tujuan dalam penelitian ini ada 2 (dua) yaitu untuk mengetahui praktik penukaran uang rusak dengan nominal tidak sama di Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang dan untuk mengetahui perspektif Hukum Ekonomi Syariah tentang penukaran uang rusak terhadap nominal tidak sama di Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Kemudian sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam pertukaran uang rusak yang terjadi di Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang jika di komprasikan dengan prinsip dan hukum islam maka pertukaran uang rusak ini sangat bertentangan dengan hukum islam, dimana saat terjadinya tukar menukar uang rusak tersebut para penyedia jasa uang rusak tidak menjelaskan akan pertukaran yang penuh jika uang rusak tersebut ditukarkan kembali ke Bank Indonesia. Dari penelitian yang penulis lakukan menghasilkan temuan bahwa praktik penukaran uang rusak dengan nominal tidak sama di Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang yang pertama penyedia jasa akan berkeliling antar desa ataupun dipasar untuk mencari target dari pengguna jasa mereka, kedua penyedia jasa akan memberikan atau mengganti uang yang rusak tersebut dengan uang yang layak edar atau baru, ketiga penyedia jasa akan menukar uang tersebut dengan uang rusak yang berbeda nilai tukar dan kualitasnya misalnya uang rusak Rp. 10.000 menjadi uang baru Rp. 5.000, keempat penyedia jasa akan mengumpulkan uang rusak dari yang telah dikumpulkan kemudian jika sudah mencapai target penukaran barulah dibawa ke bank untuk penukaran dengan nilai tukar dan kualitas yang sama dari jumlah uang yang rusak. Selanjutnya untuk Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Tentang penukaran uang rusak merupakan tukar menukar uang dengan uang, yaitu uang rusak dengan uang baru atau layak edar dari segi kualitasnya dan nilai tukarnya yang berbeda. Sehingga jika dilihat dari hukum islam mengenai jual beli mata uang (as-sharf), jual beli seperti ini tidak memenuhi syarat dari sahnya jual beli al-sharf yaitu ketidakseimbangan nilai tukar nominal di dalamnya sehingga transaksi ini mengandung unsur riba
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Penukaran, Uang Rusak, Riba, Hukum Ekonomi Syariah | ||||||||||||
Subjects: | Syari'ah > Hukum Ekonomi Syari'ah | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syari'ah | ||||||||||||
Depositing User: | furqon adli | ||||||||||||
Date Deposited: | 03 Sep 2025 03:02 | ||||||||||||
Last Modified: | 03 Sep 2025 03:02 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/4542 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year