WAHYUNI, NURWULAN (2025) LAFADZ DAHR DAN AJAL DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF ATH-THABARI DALAM TAFSIR JAMI’ ALBAYAN FI TA’WIL AL-QUR’AN DAN WAHBAH ZUHAILI DALAM TAFSIR AL-MUNIR. Undergraduate (S1) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
![]() |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (690kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (548kB) |
![]() |
Text (Skripsi)
Nurwulan Wahyuni_1911420032.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Sebagai seorang muslim, waktu merupakan hal yang sangat berharga karena tidak dapat diulang. Selain itu, seorang muslim harus dapat mengelola waktunya agar dapat mengerjakan amal saleh setiap saat. Namun pada kenyataanya masih banyak orang yang menyia-nyiakan waktu yang ada dengan hal yang tidak bermanfaat. Adapun tujuan dari masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini ada dua yaitu: (1) Untuk mengetahui penafsiran ayat dahr dan ajal dalam kitab tafsir Jam' Al-Bayan Fi Ta'wil Al-Qur'an karya Ibnu Jarir At-Thabari. (2) Untuk mengetahui penafsiran ayat dahr dan ajal dalam kitab tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili.. Penelitian ini merupakan jenis penelitia pustaka (library research), dengan metode muqarin (komparatif). Sumber data penelitian terbagi menjadi pertama, sumber data primer di antaranya terjemahan Tafsir Jam' Al-Bayan Fi Ta'wil Al-Qur'an dan Tafsir Al-Munir, kedua sumber data sekunder yaitu kitab-kitab tafsir, buku buku yang berkaitan dengan waktu, jurnal ilmiah, tesis, skripsi atau sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan objek permasalahan dalam penelitian. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, dahr adalah waktu atau masa yang tidak akan pernah berakhir, dari sebelum ada di dunia sampai kita diciptakan bahkan hingga berakhirnya dunia ini. Sedangkan ajal merupakan berakhirnya waktu. Dalam kehidupan, ajal adalah batas waktu dan kehancuran bagi makhluk dan tidak bisa dirubah. Ath-Thabari dan Wahbah Zuhaili selaras dalam memaknai dahr, yaitu masa sebelum penciptaan manusia, namun Wahbah Zuhaili juga memaknai dahr sebagai masa perjalanan hidup manusia dalam menggunakan waktu. Dalam memaknai ajal beliau juga sepakat bahwa ajal adalah waktu yang telah ditentukan Allah bagi makhluk-Nya di dunia. Dengan begitu, seorang muslim harus bijak dalam membagi dan memanfaatkan waktu serta fokus terhadap kegiatan yang bermanfaat di dunia dan akhirat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | dahr, ajal, tafsir Jam? Al-Bayan Fi Ta?wil Al-Quran, tafsir Al-Muni | ||||||||||||
Subjects: | Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Ilmu Al-qur`an Dan Tafsir | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah > Ilmu Al-qur`an Dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Yuli Astria | ||||||||||||
Date Deposited: | 09 Sep 2025 07:24 | ||||||||||||
Last Modified: | 09 Sep 2025 07:24 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/4811 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year