AFRIZAL, HERI (2025) HAK ASUH ANAK PASCA PERCERAIAN (ANALISIS PUTUSAN NOMOR 1/PDT.G/2023/PTA.BN DI PENGADILAN TINGGI AGAMA BENGKULU PERSPEKTIF MAQASID SYARIAH). Magister (S2) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
![]() |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (798kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (870kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (265kB) |
![]() |
Text (TESIS)
HERI AFRIZAL_2323680011.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini menganalisis hak asuh anak pasca perceraian melalui studi kasus Putusan Nomor 1/Pdt.G/2023/PTA.Bn di Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Bengkulu dengan perspektif maqasid syari‟ah. Fokus penelitian ini adalah bagaimana konsep pemeliharaan anak akibat perceraian dalam UU perkawinan dan KHI dan bagaimana pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu dalam memutuskan sengketa Hak Asuh Anak berdasarkan Putusan Nomor 1/Pdt.G/2023/PTA.Bn perspektif maqasid syari‟ah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang didapat dari data primer dan data sekunder kemudian dianalisis mengunakan metode content analysis. Adapun hasil penelitian didapati bahwa: 1) konsep pemeliharaan anak akibat perceraian dalam Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) dijelaskan dalam Pasal 41 UU Perkawinan dan KHI (Pasal 105) menegaskan bahwa hak asuh anak (hadhanah) pasca perceraian berfokus pada prinsip kepentingan terbaik anak. Keduanya mengatur kewajiban orang tua untuk menjamin kesejahteraan fisik, psikis, dan finansial anak, meski hubungan pernikahan berakhir. Pengadilan menetapkan hak asuh dengan mempertimbangkan kemampuan pengasuhan, kesejahteraan anak, serta hak anak untuk mendapat kasih sayang, pendidikan, dan kehidupan layak dari kedua pihak. 2) Putusan No. 1/Pdt.G/2023/PTA.Bn menetapkan kepentingan terbaik anak sebagai pertimbangan utama, selaras dengan maqasid syari‟ah: menjaga jiwa (hifz an-nafs) karena anak memerlukan lingkungan aman dan stabil untuk tumbuh kembang fisik-mental, menjaga akal (hifz al-aql) karena pendidikan agama, moral, dan intelektual yang baik penting untuk perkembangan akal sehat anak dan menjaga keturunan (hifz an-nasl) karena perlindungan nasab dan identitas anak sebagai generasi penerus.
Item Type: | Thesis (Magister (S2)) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Hak Asuh Anak, Perceraian, Maqasid Syari‟ah. | ||||||||||||
Subjects: | Pascasarjana > Ahwal Al-syakhshiyah | ||||||||||||
Divisions: | Pascasarjana > Ahwal Al-syakhshiyah (S2) | ||||||||||||
Depositing User: | Yuliana Saputri | ||||||||||||
Date Deposited: | 22 Sep 2025 04:47 | ||||||||||||
Last Modified: | 22 Sep 2025 04:47 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/5309 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year