FENOMENA PERCERAIAN PADA PASANGAN USIA PERNIKAHAN DI BAWAH 2 TAHUN (STUDI KASUS DI DESA MEGANG SAKTI V, KABUPATEN MUSI RAWAS, SUMATERA SELATAN)

Downloads

Downloads per month over past year

NUR’AINI, DIKA (2025) FENOMENA PERCERAIAN PADA PASANGAN USIA PERNIKAHAN DI BAWAH 2 TAHUN (STUDI KASUS DI DESA MEGANG SAKTI V, KABUPATEN MUSI RAWAS, SUMATERA SELATAN). Undergraduate (S1) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

[img] Text
COVER.pdf

Download (726kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (156kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (197kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (90kB)
[img] Text (Skripsi)
SKRIPSI DIKA NUR'AINI NIM_2111320009.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena perceraian pada pasangan usia pernikahan di bawah 2 tahun di Desa Megang Sakti V, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan dan dampak psikologis yang dialami oleh mereka yang bercerai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan empat informan yang mengalami perceraian pada usia pernikahan di bawah 2 tahun. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa fenomena perceraian di desa ini berdasarkan teori kebutuhan Abraham Maslow menggambarkan perceraian terjadi karena salah satu kebutuhan tidak terpenuhi meskipun tiap individu berbeda kebutuhan yang tidak terpenuhi tersebut. Namun, perceraian disebabkan oleh dua faktor utama yakni ekonomi yang dimana kebutuhan ekonomi belum tercukupi didukung dengan perilaku judi, KDRT, dan intimidasi pada salah satu pihak sehingga merasa terancam oleh pasangan. Selain itu, keterlibatan pihak ketiga dalam rumah tangga menjadi faktor perceraian di Desa ini yang dimana orang tua selalu terlibat pada tiap permasalahan rumah tangga individu sehingga pihak lainnya merasa dirugikan. Selanjutnya, perceraian terjadi sebab dilatarbelakangi oleh pengetahuan agama yang minim. Dampak psikologisnya yaitu mereka yang awalnya mengalami kecemasan, perasaan tertekan, dan merasa tidak aman, setelah bercerai kondisi psikologisnya menjadi lebih positif dimana perasaan menjadi lega, bebas, dan tidak ada penyesalan karena telah mengambil keputusan tersebut. Hal ini dikarenakan keinginan untuk memperoleh kehidupan yang layak telah tercapai tanpa adanya ketakutan lagi yang dirasakan setiap harinya. Ini membuktikan perceraian tidak selalu berdampak negatif namun juga dapat berdampak positif tergantung bagaimana individu menjalani kehidupan pasca perceraian terjadi.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIPEmail
Thesis advisorHadikusuma, Wira198601012011011012UNSPECIFIED
Thesis advisorHaryati, Asti199108252023212050UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Perceraian, Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow, Dampak Psikologis
Subjects: Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Bimbingan Dan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah > Bimbingan Dan Konseling Islam
Depositing User: Yuli Astria
Date Deposited: 24 Sep 2025 02:01
Last Modified: 24 Sep 2025 02:01
URI: http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/5385

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year