UPAYA PENANAMAN NILAI-NILAI DEMOKRASI MELALUI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SMP NEGERI 20 KOTA BENGKULU

Oktavia, Erza Sandora (2023) UPAYA PENANAMAN NILAI-NILAI DEMOKRASI MELALUI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SMP NEGERI 20 KOTA BENGKULU. Undergraduate thesis, UIN FATMAWATI SUKARNO.

Preview	Text DEPAN.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (290kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (589kB) | Preview
	Text (SKRIPSI) ERZA SANDORA OKTAVIA.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya penanaman nilai-nilai demokrasi melalui pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Negeri 20 Kota Bengkulu. Jenis dan pendekatan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati atau dari pengamatan yang terjadi di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa upaya penanaman nilai-nilai demokrai melalui pembelajaran ilmu pengetahuan sosial yaitu sebagai berikut : Pemahaman guru IPS mengenai demokrasi membimbing peserta didik supaya memiliki motivasi dalam berdemokrasi dengan cara mensosialisasikan, agar perilakunya mencerminkan suatu kehidupan yang berdemokrasi. Nilai yang terkandung dalam konsep demokrasi suatu unsur dalam pembelajaran pendidikan yang harus diterapkan supaya setiap siswa memiliki kesempatan yang sama dan adil dalam kegiatan pembelajaran. Urgensi pembelajaran nilai demokrasi bagi siswa bahwa nilai demokrasi merupakan kerjasama, kebebasan pendapat, berkelompok, menghormati orang lain, kepercayaan diri akan kesadaran. Proses pembelajaran IPS tentang nilai-nilai demokrasi sangat diperlukan ditanamkan dalam diri peserta didik tersebut pada gilirannya akan mengarahkan mereka dalam menata perilakunya baik sebagai individu, maupun kelompok. Sumber dan model pembelajaran IPS tentang demokrasi menggunakan metode berdiskusi, peserta didik sejak awal pembelajaran berlangsung, memberikan kesempatan berkelompok, mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat. Metode ceramah, diterapkan peserta atau guru sebagai idola, panutan bagi peserta didik, guru menyampaikan informasi, contoh-contoh yang baik, supaya peserta didik dapat memiliki rasa teloransi. Faktor pendukung sarana prasarana, proses pembelajaran tidak terlepas peran guru memiliki sikap kreatif, inovatif. Pendidik adalah orang yang berjasa. Budaya di sekolah kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang, interasksi baik antar siswa dan guru. Faktor penghambat, guru mengalami kesulitan, kurang teliti menyesuaikan materi pembelajaran, guru mengalami keterbatasan waktu dan kurangnya motivasi belajar siswa.

Actions (login required)

View Item