STRATEGI COPING STRESS REMAJA YANG MENGALAMI TOXIC PARENTING DI DESA PADANG TEPONG KECAMATAN ULU MUSI KABUPATEN EMPAT LAWANG SUMATERA SELATAN

Salsanilah, Kintan Wulandari (2024) STRATEGI COPING STRESS REMAJA YANG MENGALAMI TOXIC PARENTING DI DESA PADANG TEPONG KECAMATAN ULU MUSI KABUPATEN EMPAT LAWANG SUMATERA SELATAN. Undergraduate thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

	Text DEPAN.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (581kB)
	Text BAB II.pdf Download (577kB)
	Text KINTAN WULANDARI SALSABILAH_NIM 1811320045.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toxic parenting yang dialami remaja dan strategi coping stress yang dilakukan remaja yang mengalami toxic parenting di Desa Padang Tepong Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah purposive sampling berjumlah sepuluh (10) orang remaja yang berusia 14-19 tahun. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan bentuk-bentuk toxic parenting yang dialami remaja seperti adanya kekerasan verbal yang dilakukan oleh orang tua yaitu memanggil anak dengan panggilan yang kasar dan penuh cacian, mengecap anak sebagai anak pemalas, anak bodoh, membandingkan anak satu dengan anak lainnya, memarahi anak secara terus menerus tanpa anak ketahui kesalahannya, mengungkit dan memperhitungkan biaya yang telah dihabiskan untuk sang anak, membuat anak merasa tidak disayangi dan dicintai, mengabaikan perasaan anak, terlalu mengontrol kehidupan anak. Untuk strategi coping stress yang digunakan kesepuluh informan ketika mengalami toxic parenting yaitu: 1. Problem focused coping seperti: Bermain, bercerita dengan teman (seeking social suport), mencoba membicarakan dengan kedua orang tua mengenai kondisi yang terjadi (planful problem solving) dan melawan keinginan orang tua (confrontative coping). 2. Emotion focused coping seperti: Menghindar agar tidak merasa sedih dan marah, diam memendam, menenagkan diri (self control), bersikap masa bodoh, bermain game, membaca (distancing), sholat, berdoa, mengadu kepada Allah (positive reappraisal), dan pergi ke rumah teman (escape avoidance).

Actions (login required)

View Item