EKSISTENSI DIRI PERSPEKTIF IBN THUFAIL DAN MARTIN HEIDEGGER

Downloads

Downloads per month over past year

Mukaromah, Melisa (2024) EKSISTENSI DIRI PERSPEKTIF IBN THUFAIL DAN MARTIN HEIDEGGER. Masters thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

[img] Text (Tesis)
COVER.pdf - Submitted Version

Download (1MB)
[img] Text (Tesis)
MELISA MUKAROMAH_2223560003.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (Tesis)
BAB I.pdf - Submitted Version

Download (129kB)
[img] Text (Tesis)
BAB II.pdf - Submitted Version

Download (167kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertanyaan tentang bagaimana manusia dapat menunjukkan eksistensi dirinya, dalam hal ini penulis memfokuskan penelitian pada perspektif Ibn Thufail dan Martin Heidegger. Adapun tujuan penelitiannya adalah: (1) Mengkaji konsep eksistensi diri dalam pemikiran Ibn Thufail dan Martin Heidegger. (2) Mendeskripsikan dan mengkaji faktor yang mempengaruhi munculnya pemikiran konsep eksitensi diri Ibn Thufail dan Martin Heidegger. (3) Menelaah, menganalisa serta memaknai implementasi pemikiran Ibn Thufail dan Martin Heidegger tentang eksitensi diri terhadap makna dan tujuan hidup manusia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan filosofis. Hasil penelitian ini meliputi: (1) Konsep eksistensi diri dalam pandangan Ibn Thufail adalah kemampuan dalam memikirkan keberadaanya, bagaimana ia bisa berada di dunia ini serta memiliki kesadaran ilahi serta kesatuan dengan alam sebagai wujud dari eksitensi diri. Martin Heidegger menyatakan bahwa Dasein sebagai eksistensi diri. Makna Ada bisa memiliki arti hanya bagi mereka yang mempertanyakan tentang keberadaannya sendiri. Karenanya Dasein merupakan Ada-di-dalam-Dunia, eksitensi keberadaan-untuk-kematian sebagai wujud menuju akhir dan kecemasan sebagai cara khas pengungkapan Dasein. (2) Munculnya konsep eksitensi diri Ibn Thufail dikarenkan gelombang Hellenisme yang masuk ke dunia Islam, Sedangkan Hidegger, Yaitu Dehuminasi atau Depersonalisasi. (3) Pemikiran Ibn Thufail tentang eksistensi diri mendorong manusia untuk mencari pengetahuan, menemukan keseimbangan antara akal dan wahyu, meningkatkan kesadaran diri dan hidup harmonis dengan alam. Adapun Implementasi pemikiran Heidegger melibatkan kesadaran mendalam tentang posisi kita di dunia, memahami nilai waktu dan kematian, membangun hubungan tulus dengan orang lain dan tetap terbuka terhadap pengalaman hidup.

Item Type: Thesis (Masters)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIPEmail
Thesis advisorSupian, Aan196906151997031003UNSPECIFIED
Thesis advisorRamdani, Rahmat198306102009121006UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Eksitensi diri, Ibn Thufail, Martin Heidegger.
Subjects: Pascasarjana > Filsafat Agama
Divisions: Pascasarjana > Filsafat Agama (S2)
Depositing User: M.Pd Sinta Agusmiati
Date Deposited: 11 Nov 2024 01:34
Last Modified: 11 Nov 2024 01:34
URI: http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/3538

Actions (login required)

View Item View Item