PEMANFAATAN MODUL AJAR DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN INOVASI BELAJAR SISWA KELAS V MIN 04 SELUMA

Oktapia, Dwi (2024) PEMANFAATAN MODUL AJAR DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN INOVASI BELAJAR SISWA KELAS V MIN 04 SELUMA. Undergraduate thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

	Text (Skripsi) Halaman Depan.pdf - Submitted Version Download (2MB)
	Text (Skripsi) Bab 1.pdf - Submitted Version Download (563kB)
	Text (Skripsi) Bab 2.pdf - Submitted Version Download (438kB)
	Text (Skripsi) Skripsi_Dwi Oktapia.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Modul ajar merupakan perangkat pembelajaran atau rancangan pembelajaran yang berlandaskan pada kurikulum yang diaplikasikan dengan tujuan untuk menggapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Modul ajar mempunyai peran utama untuk menopang guru dalam merancang pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Pemanfaatan modul ajar dalam konteks pengembangan kreativitas dan inovasi belajar siswa? 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat Pemanfaatan modul ajar dalam konteks pengembangan kreativitas dan inovasi belajar siswa di kelas V MIN 04 Seluma? Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif. Sumber informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) pemanfaatan modul ajar dalam pembelajaran sudah dilakukan dengan cukup, sesuai dengan langkah-langkah dalam kurikulum merdeka. Untuk pengembangan siswa yang lebih aktif dan kreatif, guru lebih banyak menekankan pada kegiatan belajar kepada siswa, baik individu maupun kelompok serta tercipta suasana belajar yang heterogen sehingga antar siswa dapat saling melengkapi dalam belajar. 2) faktor pendukung antara lain faktor keilmuan. Kedua, adanya pemahaman dan pengetahuan guru itu sendiri terhadap kurikulum, serta kemuan dari diri siswa untuk belajar dan giat dalam pembelajaran. Faktor dari luar antara lain: adanya workshop, pelatihan yang diadakan sekolah atau dinas, seminar-seminar, webinar, zoom meeting,dan sebagainya. Sedangkan faktor penghambat seperti kurangnya kemauan guru dalam belajar, kurangnya pemahaman guru dalam menguasai modul ajar. Faktor penghambat dari luar seperti kurangnya dukungan dari pemerintah, kurangnya dukungan dari pihak sekolah, kurangnya sarana dan prasarana sekolah, kurangnya koordinas dengan dinas atau pemerintah.

Actions (login required)

View Item