RAMADANIA, SENNA (2025) PEMENUHAN HAK ORANG TUA LANJUT USIA OLEH ANAK YANG SUDAH DEWASA DALAM PERSPEKTIF HUKUM KELUARGA ISLAM (STUDI KASUS PASAR PURWODADI, KOTA ARGAMAKMUR, BENGKULU UTARA). Undergraduate (S1) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
![]() |
Text
DEPAN.pdf Download (791kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (239kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (229kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (176kB) |
![]() |
Text (Skripsi)
SENNA RAMADANIA_2111110014.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Orang tua lanjut usia merupakan kelompok yang rentan secara fisik, emosional, dan ekonomi, sehingga membutuhkan perhatian dan perlindungan, terutama dari anak-anaknya. Dalam konteks birrul walidain, anak yang telah dewasa memiliki kewajiban dalam hal pemenuhan hak orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemenuhan hak-hak orang tua lanjut usia oleh anak yang sudah dewasa, apa saja kendala yang dihadapi anak dalam pelaksanaannya, serta bagaimana analisis hukum keluarga Islam terhadap kondisi tersebut. Hakhak orang tua yang dikaji meliputi hak mendapatkan nafkah, perlakuan baik, kasih sayang dan cinta, serta doa dari anak-anak mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan lapangan (field research), dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari orang tua lanjut usia dan anak yang sudah dewasa di Pasar Purwodadi, Argamakmur. Hasil penelitian adalah pertama, Sebagian besar orang tua lanjut usia belum memperoleh hak nya secara utuh, khususnya dalam hal nafkah. Sebagian menerima hak nafkah meskipun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan dan sisanya tidak menerima hak nafkah sama sekali. Sementara itu, hak atas kasih sayang dan perlakuan baik sebagian besar terpenuhi, meskipun masih ada beberapa lansia yang mengeluhkan kurangnya perhatian dari anak. Kedua, Kendala utama yang dihadapi anak dalam memenuhi hak orang tua meliputi keterbatasan ekonomi, jarak tempat tinggal, kesibukan pekerjaan, dan hubungan yang kurang harmonis. Ketiga, dalam perspektif hukum keluarga Islam, kewajiban menafkahi orang tua lansia secara khusus dibebankan kepada anak laki-laki, anak wajib menafkahi orang tua miskin jika ia mampu. Namun, jika anak termasuk dalam kategori ghairu muqtadir (tidak mampu) dan orang tua masih dapat bekerja, kewajiban tersebut dapat disesuaikan atau gugur. Meski demikian, kendala seperti jarak dan komunikasi tetap perlu diatasi agar tidak menjadi pembenaran atas kelalaian dalam menjalankan kewajiban terhadap orang tua.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Anak Dewasa, Berbakti kepada Kedua Orang Tua, Hak Orang Tua, Hukum Keluarga Islam, Lansia | ||||||||||||
Subjects: | Syari'ah > Hukum Keluarga Islam | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Yuli Astria | ||||||||||||
Date Deposited: | 16 Sep 2025 07:32 | ||||||||||||
Last Modified: | 16 Sep 2025 07:32 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/5171 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year