GEGAR BUDAYA DAN MASALAH PENYESUAIAN DIRI PADA KELUARGA MUSLIM BEDA SUKU (Studi Pada Pernikahan Jawa-Rejang di Desa Wonoharjo, Girimulya, Bengkulu Utara)

Muqsith Annafi, Rahhul (2023) GEGAR BUDAYA DAN MASALAH PENYESUAIAN DIRI PADA KELUARGA MUSLIM BEDA SUKU (Studi Pada Pernikahan Jawa-Rejang di Desa Wonoharjo, Girimulya, Bengkulu Utara). Undergraduate thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

[img] Text (Skripsi)
1811310052 FUAD KPI RAHHUL MUQSITH ANNAFI.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan beda suku, antara muslim Jawa dan Rejang tetap harmonis. Padahal sempat terjadi gegar budaya akibat perbedaan bahasa dan adat istiadat. Masalah penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana gegar budaya pada pernikahan beda suku dalam keluarga muslim di Wonoharjo, Girimulya, Bengkulu Utara? 2. Bagaimana Masalah Penyesuaian Diri pada pernikahan beda suku (Rejang dan Jawa) dalam keluarga muslim di Wonoharjo, Girimulya, Bengkulu Utara?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif dan jenis penelitian lapangan (field research). Pemilihan informan menggunakan metode purpose sampling dan snowball sampling, dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Informan penelitian berjumlah 8 orang. Pengumpulan data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gegar budaya dan masalah penyesuaian diri Kalvero Oberg. Hasil penelitian terkait Penyesuaian Diri pada awal pernikahan berbeda-beda di setiap individu. Karena pasangan yang baru memulai kehidupan baru, didaerah baru dan tidak mengetahui mengenai budaya didaerah tersebut serta tidak ada kerabat terdekat. Kondisi tersebut membuat seseorang merasa tidak nyaman dan memerlukan adaptasi yang cukup lama. Komunikasi yang dilakukan oleh satu sama lain sebagai suami istri terdapat beberapa perbedaan dalam budaya. Pasangan yang memiliki perbedaan budaya, dalam kehidupan berumah tangga memang bukan suatu perkara besar dan berpengaruh pada kelangsungan rumah tangga. Melalui perbedaan budaya, pasangan tetap menikmati perbedaan tersebut dan tidak menjadikan perbedaan budaya sebagai topik utama dari permasalahan rumah tangga. Adanya perbedaan budaya justru dapat memberikan pasangan suami istri informasi baru mengenai perbedaan budaya satu sama lain, saling bertukar informasi, saling menghargai perbedaan yang ada. Tidak menghakimi satu sama lain dan memojokan salah satu pihak keluarga atas perbedaan budaya yang dialami. Dengan tetap saling menghargai, menjadi suatu upaya membiasakan diri dengan pasangan yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIPEmail
Thesis advisorJaparudin, Japarudin198001232005011008UNSPECIFIED
Thesis advisorMusyaffa, Musyaffa199101228201903100UNSPECIFIED
Additional Information: Pembimbing I : Dr. Japarudin, M.Si Pembimbing II : Musyaffa, M.Sos
Uncontrolled Keywords: Gegar Budaya, Penyesuaian Diri, Komunikasi, Beda Suku
Subjects: Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah > Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Depositing User: Arlan Fairuz
Date Deposited: 18 Sep 2023 04:02
Last Modified: 18 Sep 2023 04:02
URI: http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/1701

Actions (login required)

View Item View Item