APLIKASI TEORI ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TELLER DALAM MEMINIMALKAN WAKTU TUNGGU NASABAH (Studi Pada Bank Syariah Indonesia KC Bengkulu S Parman 1)

Yukista, Yuwalda Lala (2024) APLIKASI TEORI ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TELLER DALAM MEMINIMALKAN WAKTU TUNGGU NASABAH (Studi Pada Bank Syariah Indonesia KC Bengkulu S Parman 1). Undergraduate thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

	Text (Skripsi) Lala Yuwalda_2011140097.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
	Text (Skripsi) BAB I.pdf - Submitted Version Download (227kB)
	Text (Skripsi) BAB II.pdf - Submitted Version Download (242kB)
	Text (Skripsi) HALAMAN DEPAN.pdf - Submitted Version Download (1MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui antrian di Bank Syariah Indonesia KC Bengkulu S Parman 1 dan untuk mengetahui penerapan teori antrian untuk meminimalkan waktu tunggu nasabah di Bank Syariah Indonesia KC Bengkulu S Parman 1. Untuk menguji hal ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumen. Teknik analisi data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Dari hasil penelitian dan pembahasan ditemukan bahwa BSI KC Bengkulu S Parman 1 saat ini, menggunakan sistem antrian First Come First Served (FCFS) dengan struktur multi-channel single-phase yang melibatkan tiga teller, di mana dua teller aktif melayani dalam kondisi normal dan satu teller tambahan digunakan saat transaksi mencapai lebih dari 60 nasabah. Hasil analisis menunjukkan bahwa waktu tunggu nasabah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti waktu kedatangan, jumlah nasabah, jenis transaksi, jumlah teller, serta gangguan teknis. Waktu tunggu berkisar 7-15 menit pada kondisi normal, namun meningkat signifikan pada jam vi sibuk. Penerapan teori antrian saat ini belum optimal, terutama saat jam sibuk, sehingga penambahan teller hingga 4-5 petugas teller pada jam-jam tertentu diperlukan untuk menyeimbangkan kapasitas pelayanan dan permintaan nasabah. Selain itu, pelatihan kepada petugas mengenai penanganan gangguan teknis dan penyediaan informasi yang jelas bagi nasabah perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelayanan.

Actions (login required)

View Item