Petorena, Refda (2023) PENERAPAN KONSEP EMOSIONAL DAN SPIRITUAL QUESTION (ESQ) PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Masters thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Text (Tesis)
REFDA REKTORENA_2111540034.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text (Tesis)
DEPAN.pdf - Submitted Version Download (1MB) |
|
Text (Tesis)
BAB I.pdf - Submitted Version Download (428kB) |
|
Text (Tesis)
BAB II.pdf - Submitted Version Download (734kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Ghazali tentang konsep emosional dan spiritual (ESQ) pada pendidikan agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen yaitu buku-buku dan jurnal penelitian tentang konsep emosional dan spiritual (ESQ) pada pendidikan agama Islam. sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Emosional spiritual quetiont (ESQ) dalam Pendidikan Agama Islam menjadi menolong individu menguatkan iman, akidah, dan pengetahuan terhadap Tuhannya dengan hukum-hukum, ajaran-ajaran dan moral agamanya. Kecerdasan Emosional dalam pendidikan Agama Islam disebut dengan kognitif Qalbiyah karena hati merupakan pusat pendidikan akhlak. Selain itu Spiritual terdiri empat komponen yaitu, qalb (hati/jiwa), roh (al-ruh), an-nafs (nafsu) dan akal (al-„aql). Keempat komponen yang menjadikan diri manusia memiliki kecerdasan spiritual question untuk mencapai kesempurnaan. sehingga emosional spiritual mampu mengubah setiap perilaku dan kegiatan berdasarkan keyakinannya (iman) kemampuan untuk memotivasi diri dan bertahan mengahadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati, dan berdoa. Emosional spiritual quetiont (ESQ) yang diterapkan pada pendidikan Agama Islam di Indonesia di masa saat ini masih berdasarkan pendidikan pada masa Al�ghazali di Nizhamiyah yaitu: adanya ruang kelas yang diatur dengan sistem jenjang sesuai dengan perkembangan usia anak. pola asrama, sebagaimana dikembangkan oleh pondok pesantren. Selain itu konsep pendidikan Imam Al�Ghazali di Indonesia adalah menekankan penguasaan materi pelajaran dengan cara menghafal pada tingkat dasar, dan memahami pada tingkat lebih lanjut (aspek kognitif), kemudian menekankan praktek terhadap materi pelajaran melalui sistem riyadhah (ibadah amaliyah) (aspek psikomotorik), dan menekankan penghayatan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari (aspek afektif).
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Pendidikan Agama Islam, Emsional dan Spiritual Questiont | ||||||||||||
Subjects: | Pascasarjana > Pendidikan Agama Islam | ||||||||||||
Divisions: | Pascasarjana > Pendidikan Agama Islam (S2) | ||||||||||||
Depositing User: | M.Pd Sinta Agusmiati | ||||||||||||
Date Deposited: | 26 Nov 2024 04:09 | ||||||||||||
Last Modified: | 26 Nov 2024 04:09 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/3925 |
Actions (login required)
View Item |