NATA, EDWIN TRIADI (2025) STUDI KOMPARATIF SISTEM PEMILU NEGARA INDONESIA DENGAN NEGARA KOREA SELATAN PERSPEKTIF FIQIH SIYASAH. Undergraduate (S1) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (571kB) |
![]() |
Text
BAB 2.pdf Download (536kB) |
![]() |
Text
BAB 3.pdf Download (494kB) |
![]() |
Text (Skripsi)
Edwin Triadi Nata_2111150078.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul "Studi Komparatif Sistem Pemilu Negara Indonesia dengan Negara Korea Selatan Perspektif Fiqih Siyasah" dan bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara sistem pemilihan umum di kedua negara, khususnya dalam hal aturan dan pelaksanaan pemilu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka, dengan mengkaji berbagai sumber literatur hukum, politik, serta referensi keislaman yang relevan dengan fiqih siyasah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Indonesia dan Korea Selatan memiliki sistem politik yang berbeda secara historis dan kultural, keduanya menjunjung tinggi prinsip demokrasi dalam pelaksanaan pemilu. Dalam hal pelaksana sekaligus pengawas pemilu, di indonesia memiliki dua lembaga yang berbeda yakni Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) yang masing-masing mempunyai tupoksi yang berbeda, sedangkan di korea selatan hanya terdapat satu lembaga yakni National Election Commission (NEC) yang bertugas mulai dari pelaksana sekaligus pengawas jalannya pemilihan. pelaksanaan pemilu di Indonesia dan Korea Selatan mencerminkan perbedaan mendasar dalam hal pendekatan kelembagaan dan efisiensi teknis. Indonesia menghadapi tantangan dalam mengelola proses yang kompleks dalam konteks negara kepulauan dengan pluralitas tinggi. Sementara itu, Korea Selatan menonjol dalam hal efisiensi, transparansi, dan teknologi pemilu, yang dapat menjadi referensi pembelajaran bagi negaranegara demokrasi berkembang lainnya. Dalam perspektif fiqih siyasah, Sistem pemilu Indonesia lebih dekat dengan nilai-nilai Islam karena masih mempertimbangkan faktor religius dalam pemilihan, meskipun perlu diperbaiki dari sisi etika politik dan akuntabilitas. Adapun sistem Korea Selatan menunjukkan bahwa mekanisme demokrasi bisa kompatibel dengan prinsip Islam jika diletakkan dalam konteks keadilan dan kemaslahatan publik— meskipun tidak berbasis syariat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Sistem Pemilu, Fiqih Siyasah, Indonesia, Korea Selatan, Studi Komparatif, Demokrasi Islam | ||||||||||||
Subjects: | Syari'ah > Hukum Tata Negara | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Tatanegara | ||||||||||||
Depositing User: | Dr Syahril Syahril | ||||||||||||
Date Deposited: | 10 Sep 2025 04:32 | ||||||||||||
Last Modified: | 10 Sep 2025 04:32 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/4916 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year