Marliana, Neta (2025) PEMAHAMAN HADIS TENTANG AKIKAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA MASYARAKAT DESA SUKANANTI KECAMATAN LUNGKANG KULE KABUPATEN KAUR. Magister (S2) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
|
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (518kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (462kB) | Preview |
|
![]() |
Text (SKRIPSI)
Neta Marliana_1911450006.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya fenomena perbedaan dalam praktik dan pemahaman terhadap hadis akikah yang peneliti temukan di Desa Sukananti Kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman hadis tentang akikah dan implementasi hadis tentang akikah pada masyarakat Desa Sukananti Kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur. Rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pemahaman masyarakat tentang hadis akikah. (2) Bagaimana implementasi hadis tentang akikah pada masyarakat Desa Sukananti Kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus field research (Penelitian Lapangan), data penelitian meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian di Desa Sukananti, Kecamatan Lungkang Kule, Kabupaten Kaur, bahwa pemahaman masyarakat terhadap hadis akikah masih beragam dan terbatas. Mayoritas memperoleh pengetahuan dari ceramah dan tradisi lisan, bukan dari pemahaman langsung terhadap teks hadis. Dalam pelaksanaannya, masyarakat menunjukkan variasi dalam hal hukum, waktu, jenis dan jumlah hewan akikah. Ada yang mengikuti sunnah dengan menyembelih dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu untuk anak perempuan, namun ada pula yang melakukan akikah dengan cara berbeda, seperti satu kambing untuk anak laki-laki atau satu sapi untuk dua anak perempuan, karena keterbatasan ekonomi atau kebiasaan lokal. Prosesi akikah umumnya dilengkapi dengan unsur budaya lokal seperti mandi pagi (berarak), marhaban, dan hiburan, yang menunjukkan adanya akulturasi antara ajaran agama dan tradisi masyarakat. Faktor ekonomi dan kurangnya pemahaman agama menjadi penghambat utama dalam pelaksanaan akikah sesuai sunnah. Meski demikian, masyarakat memandang akikah sebagai bentuk rasa syukur dan ibadah yang memiliki manfaat sosial, seperti mempererat silaturahmi dan memperkenalkan anak kepada lingkungan sekitar. Hal ini memperlihatkan bahwa akikah ix dipahami bukan hanya sebagai kewajiban agama, tetapi juga sarana memperkuat nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat.
Item Type: | Thesis (Magister (S2)) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Hadis, akikah, implementasi dan pemahaman | ||||||||||||
Subjects: | Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah > Ilmu Hadist | ||||||||||||
Depositing User: | Yuli Astria | ||||||||||||
Date Deposited: | 30 Sep 2025 06:39 | ||||||||||||
Last Modified: | 30 Sep 2025 06:39 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/5585 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year