Aziz, Sandri Abdu (2025) TINJAUAN YURIDIS UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2022 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI NASABAH PERBANKAN ELEKTRONIK PERSPEKTIF SADD AZ-DZARI’AH. Magister (S2) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
|
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (734kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (673kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (595kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (608kB) | Preview |
|
|
Text (TESIS)
Sandri Abdul Aziz_2323760011.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Perlindungan data pribadi nasabah dalam layanan perbankan elektronik menjadi isu krusial di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Meningkatnya transaksi secara daring memperbesar risiko kebocoran data, penyalahgunaan informasi, hingga kejahatan siber. Negara hadir melalui Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi sebagai upaya untuk memberikan kepastian hukum dan menjamin hak privasi masyarakat, termasuk nasabah perbankan elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi undang-undang tersebut dalam konteks perbankan elektronik serta meninjaunya melalui pendekatan Sadd Az-Zari‟ah, yaitu prinsip dalam hukum Islam yang menekankan pentingnya mencegah segala sarana yang dapat mengarah pada kerusakan (mafsadat), meskipun secara dzahir sarana tersebut hukumnya mubah. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan konseptual. Hasil kajian menunjukkan bahwa perlindungan data pribadi merupakan bagian dari upaya preventif yang selaras dengan nilai-nilai syariat. Dalam konteks Sadd Az-Zari‟ah, kebebasan pemanfaatan data digital harus dibatasi ketika berpotensi membuka celah kejahatan, fitnah, atau pelanggaran hak individu. Maka, pengawasan terhadap sistem keamanan data, kewajiban transparansi lembaga perbankan, dan sanksi atas pelanggaran menjadi instrumen penting dalam rangka menutup pintu-pintu yang mengarah kepada kerusakan tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 secara substansi telah sejalan dengan prinsip Sadd AzZari‟ah dalam Islam, namun implementasi di lapangan masih memerlukan penguatan, baik dari sisi teknis, kelembagaan, maupun kesadaran etis para pelaku industri. Integrasi antara hukum positif dan prinsip pencegahan dalam Islam diperlukan untuk mewujudkan perlindungan maksimal terhadap data pribadi nasabah.
| Item Type: | Thesis (Magister (S2)) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Perlindungan Data Pribadi, Sadd Az-Dzari’ah, Perbankan Elektronik, Pencegahan Mafsadat, UU No. 27 Tahun 2022 | ||||||||||||
| Subjects: | Pascasarjana > Hukum Tata Negara | ||||||||||||
| Divisions: | Pascasarjana > Hukum Tata Negara (S2) | ||||||||||||
| Depositing User: | Yuli Astria | ||||||||||||
| Date Deposited: | 03 Oct 2025 03:08 | ||||||||||||
| Last Modified: | 03 Oct 2025 03:08 | ||||||||||||
| URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/5713 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year
Download Statistics
Download Statistics