Ekasari, Veni Listiana (2025) FLEXING PERSPEKTIF WAHBAH AZ-ZUH{AILI DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL (STUDI KITAB TAFSĪR AL-MUNĪR). Undergraduate (S1) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
|
Text
COVER.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (596kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (714kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (491kB) | Preview |
|
![]() |
Text (SKRIPSI)
SKRIPSI FULL VENI LISTIANA EKASARI NIM 2111420027.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Fenomena flexing harta merupakan perilaku memamerkan kekayaan, kekuasaan, dan status sosial yang semakin marak terjadi, terutama melalui media sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana flexing harta perspektif Wahbah Az-Zuh{aili dalam kitab tafsi>r Al-Muni>r, dengan tujuan : (1) Untuk mengetahui ayat-ayat flexing harta dalam Al-Qur’an. (2) Untuk mengetahui penafsiran ayat-ayat flexing harta dalam kitab tafsi>r al-Muni>r perspektif Wahbah Az-Zuh{aili. (3) Untuk mengetahui relevansi penafsiran ayat-ayat flexing harta perspektif Wahbah Az-Zuḥaili terhadap fenomena flexing dalam penggunaan media sosial. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan pendekatan studi kepustakaan (Library Research). Dalam proses pengumpulan data, penulis menelusuri dan menelaah berbagai bahan pustaka, dengan fokus utama pada kitab tafsi>r al-Muni>r karya Wahbah Az-Zuh{aili sebagai sumber data primer, serta didukung oleh literatur-literatur lain yang relevan guna memperkuat analisis. Adapun hasil penelitian ini menemukan bahwasanya, (1) ayatayat tentang flexing harta dalam Al-qur’an yaitu QS. An-Nisa’(4); 38, QS. Isra’ (17); 26-27, QS. Al-Qasas (28); 76-82 , QS. Al-Hadid (57); 20, QS. At-Takasur (102); 1-2. (2) menurut penafsiran Wahbah Az-Zuh{aili tentang flexing harta adalah memperlihatkan kekayaan, bermegahmegahan dalam urusan dunia. Orang yang riya’ sejatinya mereka tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Mereka memberikan harta (berinfak) bukan karena Allah Swt melainkan ingin populer dan mendapatkan pujian orang lain. Prinsip penggunaan harta dalam Islam adalah tawassuth (secara wajar) dan i'tidal (moderat atau tidak berlebihan), tanpa sikap kikir. (3) Relevensi Penafsiran Wahbah AzZuḥaili terhadap fenomena flexing di Media Sosial adalah memiliki persamaan memanfaatkan orang lain untuk dijadikan objek dalam melakukan tindakan pamer dengan tujuan ingin dipuji dan mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Flexing, Wahbah Az-Zuh{aili, tafsi>r Al-Muni>r | ||||||||||||
Subjects: | Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Ilmu Al-qur`an Dan Tafsir | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah > Ilmu Al-qur`an Dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Yuli Astria | ||||||||||||
Date Deposited: | 07 Oct 2025 03:00 | ||||||||||||
Last Modified: | 07 Oct 2025 03:00 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/5828 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year