PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP TAFSIR AYAT-AYAT KEUTAMAAN MEMILIKI KETURUNAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP FENOMENA CHILDFREE (STUDI PADA MASYARAKAT KELURAHAN SUKARAMI KECAMATAN SELEBAR KOTA BENGKULU)

Downloads

Downloads per month over past year

Viani, Riski Avta (2025) PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP TAFSIR AYAT-AYAT KEUTAMAAN MEMILIKI KETURUNAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP FENOMENA CHILDFREE (STUDI PADA MASYARAKAT KELURAHAN SUKARAMI KECAMATAN SELEBAR KOTA BENGKULU). Undergraduate (S1) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (594kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (718kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (429kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (429kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI)
SKRIPSI FULL RIZKI AVTA VIANI NIM 2111420034_compressed (1).pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

p ini dipandang sebagai kebebasan individu, namun seringkali dinilai bertentangan dengan ajaran Islam yang memandang anak sebagai nikmat sekaligus amanah dari Allah Swt. Al-Qur‟an menegaskan keutamaan keturunan sebagai penerus generasi, pewaris nilai iman, serta sumber do‟a dan kebahagiaan bagi orang tua. Oleh karena itu penting untuk diteliti bagaimana masyarakat memahami tafsir ayat-ayat tersebut dan relevansinya terhadap fenomena childfree. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif melalui studi lapangan (field research). Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi terhadap delapan informan masyarakat Kelurahan Sukarami, baik yang sudah menikah maupun belum. Berdasarkan dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa: pertama, keturunan menurut para mufassir tidak hanya dipahami sebagai keberadaan anak secara biologis, melainkan generasi saleh yang berakhlak mulia serta mampu melanjutkan dakwah dan nilai-nilai keimanan. Do‟a para nabi menunjukkan bahwa yang diharapkan bukanlah warisan harta, melainkan penerus iman dan amal saleh. Kehadiran pasangan, anak, dan cucu dipandang sebagai nikmat Allah Swt. yang membawa kebahagiaan sekaligus amanah yang harus dijaga. Dengan demikian keturunan yang saleh merupakan karunia Allah serta penopang keberlanjutan nilai Islam di tengah masyarakat. Kedua, mayoritas masyarakat memahami anak sebagai amanah yang harus dijaga, sekaligus sumber kebahagiaan, dan investasi jariyah. Sebagian besar informan menolak pilihan childfree karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam, fitrah manusia, serta nilai sosial budaya yang sudah mengakar. Namun demikian, penelitian ini juga menemukan adanya pandangan moderat yang menganggap childfree sebagai hak pribadi pasangan, terutama jika didasari kesiapan mental, kondisi ekonomi, serta tanggung jawab besar dalam mendidik anak. Perbedaan pandangan ini menunjukkan adanya dinamika pemikiran masyarakat dalam merespon isu-isu kontemporer dengan tetap berdasarkan nilai-nilai keagamaan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIPEmail
Thesis advisorAhmad, Syukraini197811062009121004UNSPECIFIED
Thesis advisorHendri, Jul19871224202012004UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Pemahaman Masyarakat, Tafsir Ayat, Keutamaan Keturunan, Childfree.
Subjects: Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Ilmu Al-qur`an Dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah > Ilmu Al-qur`an Dan Tafsir
Depositing User: Yuli Astria
Date Deposited: 07 Oct 2025 03:10
Last Modified: 07 Oct 2025 03:10
URI: http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/5829

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year