PENGARUH METODE DIGITAL STORYTELLING PADA KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMPN 12 KOTA BENGKULU

Deva Kurnia, Selvia (2023) PENGARUH METODE DIGITAL STORYTELLING PADA KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMPN 12 KOTA BENGKULU. Undergraduate thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

Preview	Text (SKRIPSI) DEPAN.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (SKRIPSI) BAB I.pdf Download (425kB) | Preview
Preview	Text (SKRIPSI) BAB II.pdf Download (474kB) | Preview
	Text (SKRIPSI) SKRIPSI Selvia Deva Kurnia_1911290006.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh metode Digital Storytelling terhadap keterampilan berbicara mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN 12 Kota Bengkulu. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan pengambilan pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan penelitian adalah memungkinkan dilakukannya pencapaian data hasil penelitian secara nyata dalam bentuk angka, sehingga memudahkan proses analisis dan penafsiran dengan menggunakan perhitungan statistik yang kemudian penafsirannya digunakan untuk mengungkap bagaimana keterampilan berbicara siswa. Hasil penelitian ini dilakukan sesuai dengan pendapat Banaszeski (2005) yang mengemukakan Digital Storytelling ini adalah sebuah praktek yang menggabungkan narasi/cerita pribadi dengan multimedia ( gambar, audio, dan teks). Penggunaan metode ini dilaksanakan sebelum posttest dilakukan. dalam web University of Houston Digital Storytelling ini dapat meningkatkan beberapa keterampilan siswa seperti keterampilan meneliti, keterampilan menulis, keterampilan menggunakan teknologi, keterampilan presentasi, keterampilan untuk memecahkan masalah, keterampilan dalam menilai sesuatu. Metode Digital Storytelling berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa kelas VII SMPN 12 Kota Bengkulu. Hasil dari total nilai pretest kelas eksperimen dan kontrol. Dari hasil pretest dapat dijelaskan bahwa jumlah (N) sebanyak 31 siswa dimasing�masing kelas. Hasil dari pretest kelas kontrol diperoleh nilai minimum 40 dan nilai maksimum sebesar 70 dengan rata-rata /mean 53.06, modus 60, median 55.00 dan std. Deviasi 8.532. Sedangkan hasil dari prestest kelas eksperimen diperoleh nilai minimum 40 dan nilai maksimum sebesar 70 dengan rata�rata/mean 55.48, modus 50 median 55.00 dan Std. Deviasi 9.070.Lalu hasil dari total nilai posttest kelas kontrol dan eksperimen. Dari hasil posttest dapat dijelaskan bahwa jumlah (N) sebanyak 31 siswa dimasing-masing kelas. Hasil dari posttest kelas kontrol diperoleh nilai minimum 45 dan nilai maksimum sebesar 75 dengan rata-rata /mean , modus 61.45, median 60.00 dan std. Deviasi 7.325. Sedangkan hasil dari posttest kelas eksperimen diperoleh nilai minimum 60 dan nilai maksimum sebesar 85 dengan rata-rata/mean 72.90, modus 70, median 75.00, dan Std. Deviasi 7.613.Hal ini juga dapat dilihat dari hasil uji paired T-Test terlihat bahwa t hitung adalah -6213 dengan probabilitas/tingkat signifikansi 0.000 (p value < 0,05) maka H0 ditolak atau kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata nilai posttest eksperimen dan posttest kontrol berbeda secara nyata).

Actions (login required)

View Item