INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS MULTIKULTURAL UNTUK MENUMBUHKAN BUDAYA TOLERANSI ANTAR SISWA SMP MUHAMMADIYAAH BOARDING SCHOOL BENGKULU UTARA

Gustini, Zelvia (2024) INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS MULTIKULTURAL UNTUK MENUMBUHKAN BUDAYA TOLERANSI ANTAR SISWA SMP MUHAMMADIYAAH BOARDING SCHOOL BENGKULU UTARA. Undergraduate thesis, UIN Fatmawari Sukarno.

	Text HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB)
	Text BAB 1.pdf Download (369kB)
	Text BAB 2.pdf Download (867kB)
	Text ZELVIA GUSTINI _ 1911210071.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang Penelitian ini terdapat pada persoalan penanaman nilai-nilai Pendidikan Islam untuk menumbuhkan budaya toleransi, yang sering dihadapi dalam pencegahan konflik yang kemudian berakibat munculnya berbagai bentuk kekerasan ialah dibiarkannya konflik itu terjadi tanpa ada upaya pencegahan yang bersifat kultural, edukatif, dan pedagogis. Permasalahan akademik yang muncul ada dua yaitu: 1 Bagaimana langkah-langkah internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam berbasis multikultural pada siswa SMP Muhammadiyah Boarding School ?2.Apa kendala yang dihadapi guru dalam menginternalisasi nilai-nilai pendidikan Islam berbasis multikultural siswa SMP Muhammadiyah Boarding School ? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang internalisasi nilai-nilai pendidikan islam berbasis multikultural guna menumbuhkan budaya toleransi dan pencegahan konflik antar siswa. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dkokumentasi. Hasil penelitian sebagai berikut: 1) 1.Proses internalisasi nilai-nilai pendidikan multikultural di SMP Muhammadiyah Boarding School bengkulu Utara Petama, tahap transformasi nilai pendidikan multikultural siswa/i di SMP Muhammadiyah Boarding School bengkulu Utara yang merupakan tahap awal berupa penjelasan mengenai nilai-nilai pendidikan multikultural yang penting untuk kehidupan yang memiliki keragaman budaya dan agama. Kedua, tahap transaksi nilai yang merupakan tahap kedua dengan interaksi langsung dengan siswa/i yang dikumpulkan di lapangan saat baris. Melalui metode peneladanan, pembiasaan dan pergaulan kepada siswa/i sesuai dengan nilai-nilai pendidikan multikultural yaitu nilai toleransi, nilai persatuan, nilai sesamaan/kesetaraan, dan nilai kekerabatan atau persaudaraan. Ketiga, tahap transinternalisasi merupakan tahap akhir dari internalisasi nilai-nilai pendidikan multikultural. Bukan hanya interaksi fisik saja melainkan interaksi batiniah dan kepribadian serta sikap mental yang mengandung nilai toleransi, nilai persatuan, nilai sesamaan/kesetaraan, dan nilai kekerabatan atau persaudaraan. 2. Kendala yang dihadapi guru yakni terdapat dari kepribadian siswa, orang tua cuek, dan orang tua selalu menuntut penambahan jam pelajaran agama. Selain itu, yang dialami oleh guru adalah realita keberagaman agama masyarakat saat ini. Keadaan sosial agama masyarakat belum sepenuhnya mendukung multikulturalisme, khususnya pada masalahmaslaah prinsipil, seperti mengucapkan selamat natal, menghadiri ibadah, dan lain-lain sebagainya. Konteks sosial keagamaan seperti ini juga mempengaruhi proses pembelajaran multikultural di sekolah, apalagi daerah Seluma yang telah mengimplementasikan ajaran Islam.

Actions (login required)

View Item