KETERLAMBATAN BICARA (SPEECH DELAY) PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Autis Center Provinsi Bengkulu)

Sari, Danti Mila (2024) KETERLAMBATAN BICARA (SPEECH DELAY) PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Autis Center Provinsi Bengkulu). Undergraduate thesis, UIN Fatmawari Sukarno.

	Text DEPAN.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (575kB)
	Text BAB II.pdf Download (576kB)
	Text DANTI MILA SARI_1811250044_compressed.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan jenis- jenis keterlambatan bicara yang dialami anak usia dini di Autis Center Propinsi Bengkulu dan 2) untuk menjelaskan penanganan yang diberikan oleh Autis Centre Kota Bengkulu untuk mengatasi gangguan komunikasi pada anak penderita keterlambatan bicara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, lalu penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) keterlambatan bicara pada anak ada 2 yaitu gangguan speech delay fungsional (ringan) dan Gangguan speech delay non-fungsional (berat). Ciri-ciri anak mengalami keterlambatan bicara yaitu tidak mengoceh saat memasuki usia 15 bulan, anak tidak dapat mengucapkan kata yang jelas berusia 2 tahun, tidak mampu mengucapkan kalimat pendek ketika berusia 3 tahun, kesulitan mengikuti petunjuk, artikulasi atau pengucapan tidak jelas, dan sulit menyatukan katakata dalam sebuah kalimat. 2) Penanganan yang diberikan oleh Autis Centre Kota Bengkulu untuk mengatasi gangguan komunikasi pada anak penderita keterlambatan bicara yaitu dengan melakukan kerja sama antara terapis bicara dengan orang tua. Penanganan yang dilakukan seperti sering mengajak anak berkomunikasi, membaca dongeng untuk anak sebelum tidur, menanggapi perkataan anak dengan baik, memperbaiki kosa kata anak jika salah, membantu anak dalam memahami nama-nama benda, memberikan pertanyaan yang mudah untuk anak, dan membatasi penggunaan gawai. Keberhasilan terapis wicara terhadap anak berbeda-berbeda tergantung kondisi dan keadaan anak seperti anak yang berbicara terbata-bata, keberhasilan terapis jika anak sudah bisa bicara jelas.

Actions (login required)

View Item