ZAHELA, YUNIA ELI (2025) PELAKSANAAN SANKSI BERARAK DALAM PROSESI PERNIKAHAN MASYARAKAT SUKU PEKAL DI DESA GAJAH MATI KECAMATAN SUNGAI RUMBAI KABUPATEN MUKOMUKO PERSPEKTIF „URF. Undergraduate (S1) thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
![]() |
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (861kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (406kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (735kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (248kB) |
![]() |
Text
YUNIA ELI ZAHELA_2111110003.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas pelaksanaan sanksi berarak dalam prosesi pernikahan masyarakat Suku Pekal di Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko, dalam perspektif „urf atau kebiasaan yang diakui dalam hukum Islam. Tradisi berarak merupakan prosesi pengantaran mempelai pria ke rumah mempelai wanita yang dilakukan setelah akad nikah. Tradisi ini dianggap wajib dan bila tidak dilakukan akan dikenaikan sanksi adat berupa denda yang dikenakan kepada pasangan bujang dan gadis yang tidak melaksanakan tradisi berarak, sedangkan duda dan janda tidak dikenai sanksi adat tersebut. Bentuk sanksi ini meliputi uang tunai sebesar Rp250.000,00 serta punjung berupa nasi kuning dan ayam kampung bakar. sebagaimana diatur dalam PERDES Tahun 2018 Pasal 16. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan tradisi berarak dan sanksinya dalam prosesi pernikahan masyarakat Suku Pekal di Desa Gajah Mati? dan (2) Bagaimana tinjauan „urf terhadap pelaksanaan sanksi berarak tersebut? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi berarak merupakan bagian dari „urf shahih karena tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat Islam dan memiliki nilai sosial yang tinggi, seperti menjaga kehormatan keluarga dan keteraturan masyarakat. Tradisi ini bersifat lokal („urf khas) dan bersifat amali. Secara maqashid syariah, pelaksanaan sanksi berarak termasuk ke dalam kategori al-umur al-hajiyah karena berfungsi memudahkan urusan sosial masyarakat tanpa menimbulkan kerusakan jika tidak dilakukan. Dengan demikian, tradisi berarak memiliki kedudukan penting secara adat dan dapat diterima dalam kerangka hukum Islam selama membawa kemaslahatan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Sanksi, Berarak, Pernikahan, Suku Pekal, „Urf, Mukomuko. | ||||||||||||
Subjects: | Syari'ah > Hukum Keluarga Islam | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Yuliana Saputri | ||||||||||||
Date Deposited: | 03 Sep 2025 02:01 | ||||||||||||
Last Modified: | 03 Sep 2025 02:01 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uinfasbengkulu.ac.id/id/eprint/4531 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year